Archive for August 2016
Makalah Kebakaran Hutan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hutan di Indonesia
merupakan sebuah fenomena,
hutan sebagai karunia
dan amanah Tuhan Yang Maha Esa
yang dianugerahkan kepada bangsa Indonesia telah menempatkan Indonesia dikenal
sebagai salah satu
negara pemilik hutan
tropika terbesar di
dunia setelah Brazil dan Zaire.
Suatu hal yang patut disyukuri dan bangga sebagai warga bangsa Indonesia, mengingat hutan dapat
memberikan manfaat ekonomis sebagai penyumbang devisa
bagi kelangsungan pembangunan
di Indonesia serta
memberikan jasa-jasa lingkungan untuk menopang kehidupan di muka
bumi. Tetapi di
lain pihak, hutan
yang seharusnya diurus
dan dimanfaatkan secara
optimal dengan memperhatikan
aspek kelestarian telah
mengalami degradasi dan
deforestasi yang cukup
mencengangkan bagi dunia Internasional, ini satu lagi prestasi Indonesia yang memprihatinkan,
Indonesia masuk dalam
daftar rekor dunia
guiness yang dirilis
oleh Greenpeace sebagai negara yang mempunyai tingkat laju
deforestasi tahunan tercepat di dunia,
Sebanyak 72 persen dari hutan asli Indonesia telah musnah dengan 1.8 juta hektar hutan dihancurkan per tahun antara tahun 2000
hingga 2005, sebuah tingkat kehancuran hutan sebesar 2% setiap tahunnya atau 51
km2 per hari atau dalam satu jam luas hutan
Indonesia yang hancur setara dengan 300 lapangan sepakbola.
Disaat upaya untuk memulihkan
dan mempertahankan kondisi
hutan melalui mekanisme jasa
hutan sebagai penyerap karbondioksida dilakukan, sebuah prestasi Internasional
tercatat kembali bagi
bangsa Indonesia karena
hutan yang dimiliki. Kebakaran hutan
di Indonesia telah menempatkan
Indonesia sebagai negara
yang termasuk dalam
deretan negara penyumbang emisi CO2 terbesar di dunia. Kebakaran hutan merupakan sebuah tradisi
tahunan yang terjadi di Indonesia pada saat musim kemarau dan hal ini merupakan sebuah
fakta yang tidak bisa dipungkiri. Mengapa kebakaran hutan di Indonesia terus
tetap terjadi meski trilyunan rupiah telah dihabiskan untuk mengatasi
kejadian kebakaran ini
baik melalui proyek
dalam negeri maupun
dari proyek luar negeri.
Berdasarkan
hal ini, sangat
diperlukan memahami bagaimana kebakaran hutan
itu terjadi dan
faktor apa yang
mempengaruhinya sehingga tindakan ataupun strategi
yang diambil untuk
mencari solusi terhadap
permasalahan kebakaran tidak salah
sasaran. Berkaitan dengan
hal tersebut maka
dalam makalah ini
diuraikan beberapa teori yang
mendasari bagaimana kebakaran
hutan itu terjadi
seperti segitiga api, proses
terjadinya kebakaran hutan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kebakaran hutan
B.
Identifikasi Masalah
Kebakaran hutan di
Indonesia adalah peristiwa dimana hutan yang
digologkan sebagai ekologi alamiah mengalami perubahan bentuk yang disebabkan
oleh aktfitas pembakaran secara besar-besaran. Pada dasarnya, peristiwa ini
memberi dampak negatif maupun positif. Namun, jika dicermati, dampak negatif kebakaran
hutan jauh lebih mendominasi ketimbang dampak positifnya. Oleh sebab itu hal
ini penting untuk dicegah agar dampak negatifnya tidak merugikan manusia
terlalu banyak. Salah satu upaya pencegahan yang paling mendasar adalah dengan
memahami penyebab terjadinya kebakaran hutan di Indonesia. Di dalam Kamus
Kehutanan yang diterbitkan oleh Kementrian Kehutanan RI, disebutkan bahwa
kebakaran hutan disebabkan oleh alam dan manusia. Konteks alam mencakup
musim kemarau yang berkepanjangan juga
sambaran petir. Sementara faktor manusia antara lain kelalaian membuang puntung rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan
lahan, api unggun yang lupa dimatikan dan masih banyak lagi lainnya.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1.
Apa pengertian kebakaran hutan?
2.
Bagaimana proses terjadinya kebakaran hutan?
3. Apa yang dapat menyebabkan timbulnya
kebakaran hutan?
4. Apa akibat yang ditimbulkan oleh kebakaran
hutan?
5. Bagaimana solusi untuk mengatasi kebakaran hutan?
D. Tujuan Penulisan
Dari
rumusan masalah tersebut dapat diketahui bahwa tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian kebakaran hutan.
2. Untuk mengetahui penyebab timbulnya kebakaran
hutan.
3. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh
kebakaran hutan.
4. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi
kebakaran hutan.
E. Manfaat Penulisan
Dari segenap pembahasan yang telah
dipaparkan, harapan yang ingin diwujudkan dalam makalah ini tercakup secara
teoritis dan secara praktis yang meliputi :
1. Secara teoritis
Paper ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan terhadap usaha
peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan.
2. Secara praktis
Tujuan
praktis dari paper ini adalah : Mendorong mahasiswa maupun pembaca untuk dapat
memahami penyebab kebakaran hutan dan akibat yang ditimbulkannya, sehingga
dapat dicarikan solusi untuk mengatasinya.
F. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan
paper ini adalah studi elektromedia dengan memanfaatkan fasilitas internet dan
situs-situs pendukung guna memperoleh referensi sekunder.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebakaran Hutan
Istilah Kebakaran hutan di
dalam Ensiklopedia Kehutanan Indonesia disebut juga Api Hutan. Selanjutnya
dijelaskan bahwa Kebakaran Hutan
atau Api Hutan adalah Api Liar yang terjadi di dalam hutan,
yang membakar sebagian atau seluruh komponen hutan. Kebakaran hutan merupakan salah satu penyebab
kerusakan hutan yang paling besar dan bersifat sangat merugikan. Perbaikan
kerusakan hutan akibat kebakaran memerlukan waktu yang lama, terlebih lagi
untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.
Kebakaran hutan merupakan
suatu faktor lingkungan dari api yang memberikan pengaruh terhadap hutan,
menimbulkan dampak negatif maupun positif. kebakaran hutan yang terjadi adalah
akibat ulah manusia maupun faktor alam. Penyebab kebakaran hutan yang terbanyak
karena tindakan dan kelalaian manusia. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
definisi Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakibat
timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Contoh kebakaran hutan diantaranya adalah Kebakaran pada area hutan
HPH, HPHTI Hutan Lindung, Hutan suaka marga satwa, taman nasional dan
sebagainya.
B.
Proses Terjadinya
Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dan lahan diakibatkan adanya proses nyala api, hal ini dapat terjadi karena adanya tiga unsur,
yaitu oksigen, bahan bakar, dan sumber penyulut api. Sebagai ilustrasi bahan bakar dan panas
yang terjadi karena suhu tinggi, namun tanpa adanya udara sebagai penyulut api
tidak mungkin terjadi kebakaran hutan. Kebakaran hutan terjadi apabila ketiga
unsur tersebut muncul bersamaan, sehingga saling mendukung munculnya api.
Kebakaran hutan terjadi apabila di areal
kebakaran terdapat bahan bakar yang tersedia di hutan seperti ranting, daun,
rumput kering dll tersulut oleh sumber api yang berasal dari alam maupun buatan
seperti kilat, gesekan, dan ulah manusia di dukung dengan adanya oksigen yaitu
udara yang dapat memperbesar kebakaran hutan.
C. Penyebab Kebakaran Hutan
Kebakaran
hutan terjadi disebabkan karena faktor
alami dan kegiatan manusia. Ada yang menyebutkan hampir 90% kebakaran
hutan disebabkan oleh manusia sedangkan hanya 10% yang disebabkan oleh
alam.
1. Bahan bakar
Ada beberapa sifat bahan bakar yang mempengaruhi proses terjadinya
kebakaran yaitu ukuran bahan bakar, volume bahan bakar, jenis bahan bakar dan
kandungannya kadar air bahan bakar.
2. Cuaca
a.
Angin
Angin merupakan faktor pemacu dalam lingkup api, angin akan menurunkan
kelembaban udara sehingga memperbesar ketersediaan oksigen sehingga api dapat
berkobar dan merambat cepat, serta adanya angin akan mengarahkan lidah api ke
bahan bakar yang belum terbakar selain itu angin dapat menyebakan terjadinya
lokasi kebakaran baru.
b. Suhu udara
Areal dengan intensitas penyinaran matahari yang tinggi akan menyebabkan
bahan baku cepat mengering, sehingga memudahkan terjadinya kebakaran. Suhu yang
tinggi menyebabkan rawan kebakaran, lokasi dengan suhu tinggi yaitu lebih besar
dari 153 C.
c. Curah hujan
Suatu daerah yang memiliki curah hujan tinggi berpengaruh terhadap kembaban udara dan
kadar air bahan bakar. Faktor hujan diduga merupakan faktor pemicu utama
terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
d. Keadaan air tanah
Keadaan air tanah ini sangat penting terutama di daerah gambut. Pada musim kemarau, kondisi air tanah bisa
menurun. Permukaan air tanah yang menurun menyebabkan lapisan permukaan atas
gambut menjadi kering. Dan hal ini menyebabkan lahan gambut rawan kebakaran..
3. Waktu
Pada waktu siang hari kelembaban udara relatif rendah dan sebaiknya pada
siang hari. Maka perlu diperhatikan waktu pembakaran agar tidak beresiko terjadinya
kebakaran.
4. Sumber Api/Penyulut
Seperti telah diuraikan didepan bahwa sebagian besar
sumber penyulut terjadinya kebakaran hutan di Indonesia adalah oleh aktivitas
manusia, entah dengan sengaja atau tidak disengaja. Sedangkan untuk sumber api
alami dapat disebabkan oleh adanya petir dan gesekan.
D. Dampak Kebakaran Hutan
Hutan
merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai karena didalamnya terkandung
keanekaragaman hayati sebagai sumber, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu,
pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah,
perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan,
rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Terjadinya kebakaran hutan memberikan berbagai
pengaruh baik bagi hutan itu sendiri maupun masyarakat sekitar. Berikut dampak
kebakaran hutan dari berbagai segi:
a.)
Dampak Terhadap Lingkungan Fisik
1) Dampak terhadap tanah
Kebakaran hutan dapat mengakibatkan kerusakan
pada sifat fisik dan kimia tanah. Terjadinya kebakaran hutan akan menghilangkan
vegetasi di atas tanah, sehingga apabila terjadi hujan, maka hujan akan
langsung mengenai permukaan atas tanah sehingga mendapat energi pukulan air
yang lebih besar, karena tidak lagi tersusup / tertahan lagi oleh vegetasi
penutup tanah.
2) Dampak terhadap kualitas udara
Kebakaran hutan dapat menghasilkan gas-gas
seperti Nox, Cox dan Sox yang dapat menurunkan kualitas udara.
b.) Dampak Terhadap
Kehidupan Flora dan Fauna
1) Dampak terhadap flora
Apabila api melahap hutan tropis Indonesia
maka jelas akan memusnahakan berbagai macam jenis tumbuhan yang merupakan
kekayaan dunia.
2) Dampak terhadap fauna
Apabila terjadi kebakaran hutan, maka pada
umumnya satwa yang bergerak lambat seperti jenis.
c.) Dampak Lain-Lain
1) Dampak terhadap sosial ekonomi
Berdasarkan pengamatan pada beberapa
responden, hasilnya ternyata tanpa diminta sebutan responden mengungkapkan
perasaan mendalam mengenai kekacauan, ketidakadilan, keputusasaan dan
ketidakberdayaan, serta perasaan kehidupan menjadi tidak seimbang. Bukan hanya
uang atau fisik tetapi juga hilangnya rasa kebersatuan dan keamanan hidup
mereka.
2) Dampak tehadap kesehatan
Kebakaran hutan selalu menimbulkan asap. Asap inilah yang
merupakan dampak paling mengganggu kesehatan.
E. Solusi Mengatasi Kebakaran Hutan
Upaya untuk menangani kebakaran hutan ada dua macam:
1. Penanganan Yang Bersifat
Preventif.
Penanganan yang bersifat preventif adalah
setiap usaha, tindakan atau kegiatan yang dilakukan dalam rangka menghindarkan
atau mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan. Jadi penanganan yang
bersifat preventif ini ada dan dilaksanakan sebelum kebakaran terjadi.
Upaya ini dapat dilakukan dengan cara memanajemen bahan
bakar yaitu :
1) Modifikasi
bahan bakar
merupakan
usaha untuk merubah satu atau beberapa macam karakteristik bahan bakar.
Tujuannya adalah agar bahan bakar tidak mudah terbakar, atau kalau terjadi
kebakaran penjalaran apinya lambat, sehingga mudah dipadamkan. Bahan bakar
dapat dimodifikasi dengan berbagai cara:
a.)
Memotong-motong dahan dan ranting pohon yang
berupa limbah penebangan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil dan pendek.
b.) Merubah
kayu-kayu limbah penebangan menjadi tepung kayu (seperti bubuk gergaji), dengan
menggunakan mesin penghancur kayu (powder machine). Serbuk yang dihasilkan
dapat ditebarkan di lantai hutan sehingga akan cepat terdekomposisi.
c.) Menebas
tumbuhan bawah di lantai hutan secara periodik, dilakukan pada musim hujan
2) Pengurangan
Bahan Bakar
Pengurangan
bahan bakar hutan dilakukan dengan tujuan agar bahan bakar hutan berkurang
jumlahnya, sehingga bila terjadi kebakaran hutan, besarnya nyala api, kecepatan
penjalaran dan lamanya kebakaran dapat dikurangi. Pengurangan bahan bakar dapat
dilakukan dengan cara memanfaatkan kayu-kayu atau ranting-ranting dihutan untuk
berbagai keperluan.
3) Isolasi Bahan Bakar
Isolasi bahan bakar adalah kegiatan
memisahkan suatu kawasan hutan dari
kawasan di luarnya, dan atau membagi kawasan hutan tersebut menjadi bagian-bagian kawasan
hutan yang lebih kecil, oleh suatu penyekat yang disebut jalur isolasi.
2. Penanganan Yang Bersifat
Represif
Penanganan kebakaran hutan
yang bersifat represif adalah upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk
mengatasi kebakaran hutan setelah kebakaran hutan itu terjadi. Penanganan jenis
ini, contohnya adalah pemadaman, proses peradilan bagi pihak-pihak yang diduga
terkait dengan kebakaran hutan (secara sengaja), dan lain-lain.
F. Keterkaitan Dengan 4 Pilar Pelaksanaan PLH
Empat pilar utama dalam mendukung pelaksanaan
pendidikan lingkungan hidup
1.
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yang membina pendidikan lingkungan hidup bagi
masyarakat luas.
a.
Mengembangkan PLH melalui kegiatan seminar,
sarasehan, lokakarya, pengembangan sarana Pendidikan seperti penyusunan
modul-modul integrasi terkait dengan masalah lingkungan.
b.
meningkatkan kesadaran masyarakat akan kegiatan yang berhubungan langsung dengan hutan dan
kebiasaannya memperluas area pertaniannya dengan membakar
c.
Melakukan Sosialisasi dengan
pengadaan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat
2. Pemerintah Dan
Dinas-Dinas Yang Terkait
a.
Mengadakan sosialisi pencegahan
b.
Memberikan sokongan dana untuk mendukung upaya penemuan metode pencegahan
kebakaran hutan
c.
Mengembangkan Sistem komunikasi seoptimal mungkin sehingga koordinasi
antar tingkatan (daerah sampai pusat) maupun antar daerah bisa berjalan cepat
guna mendukung kelancaran early warning system, transfer data, dan sosialisasi
kebijakan yang berkaitan dengan kebakaran hutan.
d.
Menyediakan sistem informasi kebakaran hutan, dengan pembuatan sistem
deteksi dini (early warning system), serta pemantauan dan pengawasan kepada
pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan hutan.
3. Lembaga Pendidikan
a.
Memasukan kurikulum pendidikan lingkungan hidup dari tingkat sekolah
dasar sampai dengan pendidikan tinggi
b.
mengikutsertakan para perangkat pendidikan agar merancang teknologi
maupun metode yang membantu pemerintah di level praktis.
4. Lembaga hukum yang membuat dan menerapkan
sangsi secara hukum pelanggaran terhadap pelaku kerusakan dan pencemaran
lingkungan.
a.
Membuat peraturan dan undang-undang tentang
kebakaran hutan
b.
Menegakkan hukum yang melanggar maupun yang bisa
menimbulkan kebakaran hutan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebakaran Hutan
adalah suatu keadaan dimana hutan
dilanda api sehingga berakibat timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya
kelestarian lingkungan. Pada
dasarnya, peristiwa ini memberi dampak negatif maupun positif. Namun, jika
dicermati, dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih
mendominasi ketimbang dampak positifnya. Oleh sebab itu hal ini penting untuk
dicegah agar dampak negatifnya tidak merugikan manusia terlalu banyak. Salah
satu upaya pencegahan yang paling mendasar adalah dengan memahami penyebab
terjadinya kebakaran hutan di Indonesia.
B. Saran
Melalui
pembahasan dalam paper ini diharapkan mahasiswa, maupun para pembaca mampu dan mau mengetahui
dan memahami tentang kebakaran hutan, proses terjadinya kebakaran hutan, penyebab terjadinya kebakaran hutan, akibat yang ditimbulkan, dan solusi dalam
menanggulangi dampaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Purbowaseso, Bambang, Kebakaran Hutan (Suatu
Pengantar), Rineka Cipta 2004
Pendidikan Profesi Guru Lembaga Pengembangan Pendidikan
dan Profesi Guru, Pendidikan Lingkungan Hidup, UNNES, 2011.
http://www.artikellingkunganhidup.com/5-penyebab-kebakaran-hutan
penanganannya.html (diakses pada 10 Mei 2014 pukul 17.00 WIB)
http://nurainii13057.blog.teknikindustri.ft.mercubuana.ac.id/?p=215(diakses pada 10 Mei 2014 pukul
17.00 WIB)
http://awalinfo.blogspot.com/2013/08/cara-mencegah-kebakaran hutan.html(diakses pada 10 Mei
2014 pukul 17.00 WIB)
Disusun Oleh :
1. Uki Indri Puspita (7211413058)
2. Adif Umi Mufida (7101413120)
3. Nur Atikah (7101413135)
4. Dian fatmawati (7211413207)
5. Intan Vidhinillah (7211413208)
6. M. Rifai (6301413114)
7. Ika Rosmeiliana (7101413098)
8. Jimmi Rizki R (7311413034)
9. Ragil Agus
Setiani (7311413049)
10. Vera Putri N (7101413112)
11. Tian A’Izah (7101413054)
12. Aisyah Septi Aryani (8111413063)
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
SEMARANG
2014
Blog Archive
-
▼
2016
(11)
-
▼
August
(11)
- Makalah Kebakaran Hutan
- Makalah Efek Rumah Kaca
- Terorisme dan Ketahanan Nasional
- Pelaksanaan HAM di Indonesia
- Contoh Business Plan in English
- Angka Putus Sekolah di Indonesia
- Makalah Pengaruh Narkoba Terhadap Kehidupan Masa D...
- PANDANGAN ISLAM TENTANG KEBUDAYAAN PERINGATAN KEMA...
- Rabu Wekasan
- Contoh Soal Hubungan Linier
- Analisis Usaha dengan Metode 7W
-
▼
August
(11)